Monday, January 26, 2015

Persebaran Flora di Dunia

2. Persebaran Komunitas Flora di Dunia
C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam pada tahun 1889,
mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasar variasi ketinggian
pada Gunung San Fransisco dari kaki hingga puncaknya. Model tersebut
ternyata sejalan dengan pola persebaran tumbuhan dari garis tropis
ekuator hingga ke arah utara maupun selatan. Karena temperatur berubah
sesuai dengan ketinggian sebagaimana pula garis lintang (latitude) selatan
dan utara maka Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu
daerah dipengaruhi oleh temperatur. Kemudian dapat dibuktikan bahwa
faktor kelembapan ternyata lebih berperan daripada faktor temperatur.
Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah
hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, belukar,
padang rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir lainnya.

Komunitas organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi tiga
macam yang utama. Berikut akan diuraikan macam komunitas organisme
tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang (yang berarti pula
penurunan temperaturnya) dalam pembagian mintakat (zona) temperatur.
Macam tumbuhan tersebar sepanjang perubahan kekeringan atau penurunan
kelembapan. Tiga macam komunitas tumbuhan tersebut sebagai berikut.
a. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar.
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumput.
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa
jenis komunitas. Berikut disajikan jenis komunitas, pembagiannya, dan
kondisi iklimnya.


Tabel 1.
Komunitas Tumbuhan dan Kondisi Iklimnya
Jenis Komunitas Kondisi Iklim
Hutan Hutan tropis Curah hujan 1.000 - 2.000 mm
Suhu 20ºC - 30ºC
Hutan gugur Curah hujan 750 - 1.000 mm
Suhu -2ºC - 18ºC
Hutan taiga Curah hujan 400 - 750 mm
Suhu -12ºC - 10ºC
Padang rumput Sabana Curah hujan 200 - 1.000 mm
Suhu 20ºC - 30ºC
Stepa Curah hujan 200 - 1.000 mm
Suhu -20ºC - 10ºC
Gurun Gurun pasir Curah hujan < 250 mm
Suhu bisa mencapai 48ºC
Tundra Curah hujan < 250 mm
Suhu < 0ºC
(Sumber: Kuswanto, 2004)

a. Padang Rumput
Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai
ke daerah subtropika. Curah hujan di daerah padang rumput pada umumnya
antara 250 - 500 mm/tahun. Pada beberapa padang rumput, curah hujan
itu dapat mencapai 1.000 mm, tetapi turunnya hujan tidak teratur.
Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan
tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan
diri terhadap keadaan lingkungan seperti itu adalah rumput. Daerah
padang rumput yang relatif basah, seperti terdapat di Amerika Utara,
4 Geografi XI
rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput
bluestem dan indian grasses, sedangkan daerah padang rumput yang kering
mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo
grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri atas beberapa macam seperti berikut.
1) Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin dan curah hujan rendah.
Kondisi seperti ini mengakibatkan jenis tumbuhan yang ada adalah
rumput-rumput kerdil.
2) Praire terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang
dengan musim panas. Rumput di praire lebih tinggi dibandingkan
rumput tundra.
3) Steppa terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Daerah steppa
umumnya terdiri atas rumput-rumput pendek dan diselingi oleh
semak belukar.
Tumbuhan yang bisa tahan hidup di daerah savana adalah jenis
tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah. Biasanya, berupa
rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi.
Savana terdiri atas sebagai berikut.
1) Belukar tropik: tumbuh berjenis-jenis semak, pada musim hujan
tumbuh dengan mudah.
2) Hutan sabana: tumbuh dengan sistem menjalar dan menutupi tanah,
pohon tinggi jarang.
3) Sabana: padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon tinggi.
4) Semi Arid: daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh
semak-semak yang tahan panas.
b. Gurun
Pada umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil
seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang
sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat
menyimpan air dalam jaringan spon.
Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan
dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput ke arah
gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan di gurun adalah
rendah, yaitu sekitar 250 mm/tahun atau kurang. Hujan lebat jarang
terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan penguapan
tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu
dapat lebih dari 40ºC. Perbedaan suhu siang dan malam hari (amplitudo
harian) sangat besar. Tumbuhan yang hidup menahun di gurun
adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan
penguapan yang cepat.
Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga,
dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari
saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang
Geografi XI 5
lagi dalam musim berikutnya.
Gambar 1.2
Tumbuhan (tanda panah) tumbuh beberapa saat pada musim hujan di daerah gurun.
(Sumber: Clip Art)

c. Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan
terletak di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki
musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang
panjang serta terang terus menerus. Daerah tundra di kutub ini dapat
mengalami gelap berbulan-bulan karena matahari hanya mencapai
231/2º LU/LS. Di daerah tundra tidak ada pohon yang tinggi. Kalau ada
pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra
ini banyak terdapat lumut, terutama spagnum dan lichenes (lumut
kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan
warna yang menyolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek
sehingga pada musim pertumbuhan, pemandangannya sangat indah.
Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan dingin
sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.

d. Hutan Tropis
Di daerah hutan basah tropika terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan, yang mungkin berbeda dengan yang lain. Hutan-hutan basah
tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan
basah cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan
terjadinya pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan tersebut
akan kompleks. Misalnya, terdapat di daerah tropika dan subtropika
yang ada di Indonesia, daerah Australia bagian utara, Irian Timur,
Afrika Tengah, dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 - 40 meter
dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk
suatu tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap.
Daerah tudung tersebut cukup mendapat cahaya matahari, tetapi
hanya akan mendapat air dari hujan dan tidak ada sumber air lainnya.
Dalam hutan basah juga terdapat perubahan-perubahan iklim mikro
dari tudung hutan ke bawah sampai ke dasar hutan. Pada tudung
hutan terdapat juga kaktus, yang mempunyai jaringan khusus untuk
menyimpan air. Tersebarnya daerah kaktus dari gurun yang kering
sampai ke hutan basah tropika yang daerah tudungnya juga kering,
merupakan contoh dari preadaptasi. Preadaptasi berarti adaptasi
terhadap suatu daerah yang juga sesuai bagi daerah lain yang
lingkungannya sangat berbeda. Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit
mencapai dasar hutan tersebut secara langsung, tetapi kelembapan di
daerah itu tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap, yaitu rata-rata
25ºC. Pada hutan bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat
tumbuhan yang khas, yaitu liana dan epifit. Contoh liana adalah rotan
dan contoh epifit adalah anggrek.

e. Hutan Gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang
rumput dan kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah
adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut.

1) Curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 750 sampai
1.000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas.
Dengan adanya musim dingin dan musim panas ini tumbuhan di
daerah tersebut mengadakan penyesuaian, yaitu dengan menggugurkan
daunnya menjelang musim dingin.

2) Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak
musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun
pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim
dingin, yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin
dapat berkecambah menjelang musim panas.
Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan
pohonnya. Di hutan gugur, pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan
jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 sampai 20 spesies.

f. Taiga
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum.
Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifer, terutama
pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus).
Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri atas satu spesies
pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi bagian utara (Siberia
Utara, Rusia, Kanada Tengah dan Utara), dengan masa pertumbuhan
pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Penyebaran fauna atau hewan darat terutama binatang menyusui
banyak ditentukan oleh rintangan alam dan sebagian adanya hubungan
antara daratan-daratan.

No comments:

Pages