PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Menurut Van Steenis, seorang ahli biologi Belanda, di Indonesia terdapat
± 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 jenis pakis, dan 5.000 jenis anggrek. Ia
membagi pula tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuh-tumbuhan ber bunga
sebanyak ± 25.000 macam dan tumbuhan yang tidak berbunga ± 1.750 macam.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah air kita ini kaya akan flora.
1. Keadaan Flora dan Fauna di Indonesia
Keadaan flora dan fauna di Indonesia dari tahun ke tahun semakin
menyusut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang begitu
cepat. Manusia cenderung memanfaatkan flora dan fauna tanpa kendali demi
Geografi XI 13
- Biosfer
- Persebaran flora di dunia
- Persebarang fauna di dunia
Datanglah ke perpustakaan dan carilah buku atau artikel dari
surat kabar dan majalah yang berisi tentang uraian flora dan fauna!
1. Sebagai generasi muda perlu ditumbuhkan rasa mencintai dan
merasakan manfaat hutan. Jelaskan bagaimana caranya?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna di permukaan bumi!
3. Dapatkah di daerah padang rumput dipelihara fauna dari daerah
taiga? Jelaskan!
4. Jelaskan mengapa pada musim kemarau hutan-hutan di Sumatera
dan Kalimantan banyak yang terbakar. Jelaskan apa dampak
kebakaran hutan tersebut! Bagaimana usaha mengatasinya?
Diskusikan dengan kelompok belajar Anda. Setelah selesai tulislah
hasil diskusi dalam bentuk laporan tertulis dan berikan kepada
bapak/ibu guru untuk dinilai!
B PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
untuk pemuasan kebutuhan hidupnya. Contoh, orang menebang pohon di
hutan tanpa perhitungan, akibatnya banyak hutan menjadi gundul atau
rusak. Demikian halnya dengan fauna. Disinyalir, dewasa ini harimau
Sumatera populasinya tinggal 400 ekor dan setiap bulannya tidak kurang
14 ekor mati terbunuh. Ini belum satwa-satwa lainnya.
2. Sebagai Akibat Terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
Dengan Laut Tengah Australia - Asia
Hal ini menyebabkan persebaran flora dan fauna di Indonesia dibagi
menjadi 3 wilayah, yaitu sebagai berikut.
a. Indonesia Barat, jenis flora dan faunanya sejenis dengan flora dan fauna
di Asia. Makin ke arah kawasan timur jenisnya semakin langka. Jenis
floranya antara lain: karet, kapur barus (kamfer), kemenyan, meranti,
mahoni, dan sebagainya. Jenis faunanya antara lain gajah, badak,
harimau tutul, ular sanca, banteng, dan sebagainya.
b. Indonesia Timur, jenis flora dan faunanya sejenis dengan flora dan
fauna di Australia. Makin ke arah kawasan barat jenisnya semakin
langka. Jenis floranya antara lain pohon rasamala dan eucalyptus. Jenis
fauna nya antara lain kuskus (berbagai jenis), burung kasuari, burung cenderawasih,
dan kanguru beruang pohon (karena bentuknya mirip beruang,
kanguru ini suka hidup di pepohonan).
c. Indonesia Tengah, di kawasan Indonesia Tengah merupakan daerah
peralihan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Antara Indonesia
Barat dengan Indonesia Tengah dibatasi oleh garis Wallacea. Antara
Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur dibatasi oleh garis Weber.
Gambar 1.8
Hutan hujan tropis di Indonesia bagian barat.
(Sumber: Clip Art)
14 Geografi XI
Ciri-ciri hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
- Hutan tersebut lebat, terdiri atas beribu-ribu jenis pohon besar dan kecil
yang tingginya sampai 60 m.
- Banyak tumbuh-tumbuhan panjat.
- Terdapat berjenis-jenis palem.
- Banyak tumbuh-tumbuhan paku (pakis dan anggrek).
Gambar 1.9
Contoh hutan musim pada saat musim gugur di Indonesia bagian tengah.
(Sumber: Clip Art)
Gambar 1.10
Contoh daerah sabana yang banyak ditumbuhi tanaman semak belukar
dan diselingi satu dua pohon terdapat di Indonesia bagian tengah.
(Sumber: Clip Art)
Gambar 1.11
Vegetasi jenis kaktus.
(Sumber: Clip Art)
Geografi XI 15
Jenis flora di Indonesia Tengah antara lain yang menonjol: kayu eboni
atau kayu besi yang terdapat di Sulawesi dan kayu cendana yang terdapat
di Nusa Tenggara Timur. Jenis faunanya antara lain babi rusa dan anoa
yang terdapat di Sulawesi dan komodo yang terdapat di Pulau Komodo
dekat Flores.
1) Alfred Russel Wallace, seorang ahli bangsa Inggris.
Jasanya adalah sebagai berikut.
a) Mengadakan penelitian tentang fauna di hutan Amazone.
b) Mengadakan penelitian di Indonesia tentang fauna pada tahun
1854 - 1862.
2) Max William Carl Weber, seorang sarjana bangsa Jerman dalam
bidang ilmu hewan (zoologi).
Jasanya adalah sebagai berikut.
a) Memimpin ekspedisi laut Sibolga tahun 1899 - 1900.
b) Pada tahun 1888 mengadakan penelitian fauna di Indonesia
Timur.
3) Persebaran fauna di Indonesia berdasarkan penelitian: Max Weber
dan Wallace.
Pada tabel berikut dapat kita bandingkan jenis-jenis binatang
Indonesia Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur.
Tabel 3.
Jenis-jenis Binatang Indonesia Barat,
Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur
No. Indonesia Barat Indonesia Tengah Indonesia Timur
(Peralihan)
1. Gajah (Elephas indicus) Anoa atau Sapi hutan Kuskus (Phalanger maculatus)
(Anoa depresicornis)
2. Banteng (Bossondaicus) Babi rusa (babi rusa, Landak Irian (Proechidna/
babyrussa zagglossusbruijni)
3. Elang Jawa Komodo (Varanus Burung Dewata (Nambur
komodoensis) Kurik)
4. Badak (Rhinoceros Tahun 1993 disebut: Dewata Raja (Cincinnurus
sondaicus) Tahun Lingkungan Regius)
Hidup
Dalam rangka itu
presiden menetapkan
a. Elang Jawa, sebagai
satwa langka
b. Komodo, sebagai
satwa nasional
c. Ikan Siluk Merah,
16 Geografi XI
No. Indonesia Barat Indonesia Tengah Indonesia Timur
(Peralihan)
5. Rusa (Heriris) atau Burung Maleo Tikus berkantung
menjangan dan kancil
6. Berbagai macam Musang Musang berkantung
harimau
7. Tapir atau tenuk Bavian jambul Burung kakaktua,
Latihan!
1. Bagaimana cara yang terbaik untuk meningkatkan produktifitas
flora dan fauna demi kemakmuran bangsa?
2. Jelaskan apakah alasan persebaran flora dan fauna di Indonesia
dikagumi oleh para ahli di dunia?
3. Jelaskan mengapa gajah tidak terdapat di Sulawesi dan Irian
Jaya?
4. Jelaskan mengapa hutan di Indonesia tidak terdapat unta?
3. Penggolongan Hutan
Hutan dapat digolongkan atau dibedakan atas beberapa bagian seperti
berikut ini.
a. Berdasarkan Keadaan Iklim
1) Hutan hujan tropis, yaitu hutan yang berdaun lebat, berpohon besar
dan tinggi, misalnya hutan di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,
dan Pulau Irian, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan
Florida (Amerika Tengah).
2) Hutan musim, yaitu hutan yang daunnya meranggas pada musim
panas dan bertunas/berdaun pada musim hujan.
3) Hutan daerah sedang, yaitu hutan yang terdapat di wilayah 25º - 40º
Lintang Utara dan Lintang Selatan.
b. Berdasarkan Jenis Tumbuhan
1) Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri atas satu jenis tumbuhan
utama saja, misalnya hutan jati, hutan pinus, dan lain-lain.
2) Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhtumbuhan,
biasanya merupakan hutan rimba.
c. Berdasarkan Ketinggian Tempat
1) Hutan payau (hutan pantai), yaitu hutan yang terdapat di sepanjang
pantai, misalnya di pantai timur Pulau Sumatera dan pantai utara
Pulau Jawa.
2) Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa, misalnya
hutan di Pulau Kalimantan.
3) Hutan dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran
rendah.
4) Hutan pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di daerah pegunungan.
d. Berdasarkan Tujuan dan Kegunaan
1) Hutan produksi, yaitu hutan yang dimanfaatkan untuk menghasilkan
bahan baku produksi, seperti kayu bangunan, kertas, perabot rumah
tangga, dan lain-lain.
2) Hutan lindung, yaitu hutan yang dimaksudkan untuk keperluan
perlindungan alam dan kelestarian lingkungan, misalnya untuk
mencegah erosi dan banjir, serta mengatur kelembapan tanah.
3) Hutan rekreasi, yaitu hutan yang sengaja diperuntukkan bagi
kepentingan rekreasi supaya daerah rekreasi selalu sejuk dengan
pemandangan alam yang indah.
4) Hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi melindungi tumbuhtumbuhan
yang sudah langka dan dikhawatirkan punah.
18 Geografi XI
Hutan produksi, hutan rekreasi, dan hutan suaka alam adalah
hutan budi daya, yaitu hutan yang sengaja dibuat dan dipelihara untuk
kepentingan manusia.
4. Jenis-jenis Hutan di Indonesia dan Pemanfaatannya
Oleh karena Indonesia beriklim tropis dan banyak mendapat hujan,
wilayah ini mempunyai hutan-hutan lebat yang disebut hutan hujan tropis.
Di Indonesia terdapat beberapa macam hutan, seperti berikut ini.
a. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang banyak mendapat hujan.
Pohon-pohon dalam hutan ini berdaun rindang dan lantai hutan gelap
karena sinar matahari tidak dapat menembus daun-daun rindangnya.
Tanah dan udara dalam hutan lembap karena uap airnya sukar naik
terevaporasi ke atas. Pohon-pohon dalam hutan tersebut sering dibelit
oleh tumbuhan sulur, seperti rotan.
b. Hutan musim, terdapat di daerah yang dipengaruhi iklim musim.
Selama musim kemarau, daun pohon-pohon di hutan musim ini banyak
yang gugur sehingga meranggas. Sebaliknya, setelah musim penghujan
daun pohon-pohon hutan musim lebat kembali. Hutan musim sering
juga disebut hutan homogen karena terdiri atas satu jenis tumbuhan
saja.
c. Hutan bakau, terdapat di dataran rendah pantai yang banyak lumpurnya.
Pohon bakau mempunyai akar menjulang di atas permukaan air pada
waktu air laut surut dan terendam pada waktu air laut pasang. Akar
pohon bakau dapat menahan abrasi (kikisan ombak) air laut.
d. Hutan sabana (stepa), terdapat di daerah kurang hujan. Hutan sabana
merupakan padang rumput (stepa) yang di sebagian tempat terdapat
hutan dengan pohon-pohon yang rendah. Hutan ini banyak terdapat
di daerah Nusa Tenggara dan dimanfaatkan sebagai lahan usaha
peternakan sapi dan kuda.
Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia tersebut memiliki manfaat
antara lain sebagai berikut.
a. Mencegah erosi dan tanah longsor, karena akar-akar pohon memiliki
daya ikat terhadap butiran-butiran tanah.
b. Menjaga keseimbangan air tanah, karena curah hujan yang jatuh di daerah
hutan akan lebih banyak menjadi pengisi air tanah.
c. Menyimpan dan mengatur persediaan air, sebab akar-akar pohon di
hutan mampu menghambat dan menahan jalannya air yang masuk ke
dalam tanah.
d. Menyuburkan tanah, karena daun-daun yang berguguran dapat membentuk
tanah humus.
Geografi XI 19
e. Menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan,
antara lain rotan, dapat digunakan untuk industri dan bahan bangunan
seperti kamper (barus), dapat dipakai untuk wangi-wangian dan obatobatan;
damar, dapat diolah menjadi cat, pernis, lak; kopal (arpus),
dapat dibuat cat yang baik; getah perca, dapat dipakai sebagian bahan
alat-alat laboratorium, bola golf, pembalut kabel; dan jelutung, merupakan
bahan mentah industri kimia.
f. Mengurangi polusi udara, karena daun-daun pohon mampu menyerap
gas-gas polutan sehingga udara di sekitar hutan segar dan bersih.
20 Geografi XI
- Flora dan fauna Indonesia
- Dangkalan Sunda
- Dangkalan Saul
- Hutan
Kerjakan secara berkelompok! Carilah CD pembelajaran dengan
topik “Persebaran Flora Fauna”!
1. Siapkan alat dan bahan!
a. Alat tulis, kertas, dan lembar pengamatan tayangan CD yang
berisi konsep dan hasil pengamatan
No. Konsep Hasil Pengamatan
b. CD pembelajaran, TV, VCD, CD player
2. Amatilah tayangan CD pembelajaran tersebut!
a. Duduk tenang dalam setting kelompok kecil!
b. Bawalah buku pegangan siswa (Geografi SMA/MA kelas XI)!
c. Lakukan pengamatan dan isilah dalam lembar pengamatan!
3. Setelah selesai, lakukan diskusi dengan kelompok Anda!
4. Laporan tertulis hasil diskusi dan pengamatan penayangan CD
diserahkan pada guru untuk dinilai!
1. Persebaran Makhluk Hidup dan Keanekaragamannya
Secara alamiah di alam ini terdapat beraneka ragam jenis kehidupan.
Kehidupan tersebut tersebar di berbagai lapisan biosfer, seperti di permukaan
bumi, di dalam tanah, air, dan udara. Masing-masing kehidupan berbeda
satu sama lain, bahkan makhluk hidup yang terdapat pada satu lapisan pun
masih terdiri atas bermacam jenis. Terjadinya keanekaragaman makhluk
hidup ditentukan oleh berbagai hal, antara lain sebagai berikut.
a. Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi)
Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses
perkembangan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih
sempurna. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan dalam
waktu yang lama sekali.
b. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam
sehingga yang tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yang mampu
menyesuaikan diri.
c. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)
Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka dia harus
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Sebagai
contoh, kucing di daerah tropis memiliki bulu yang lebih tipis diban ding
kucing yang hidup di daerah beriklim dingin. Makhluk tersebut dapat
dikatakan telah beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing.
Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan
biosfer pun terdapat perbedaan. Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk
hidup dipengaruhi oleh iklim, kesuburan tanah, bentuk permukaan bumi,
ketersediaan air, dan lain-lain. Sebagai contoh, manusia memiliki
kecenderungan untuk menempati suatu daerah yang memiliki kondisi
alam yang menguntungkan baginya sehingga terjadilah pengelompokan
penduduk di daerah-daerah yang subur dengan persediaan air yang cukup.
Bagi kehidupan perairan, di laut misalnya lebih dipengaruhi oleh suhu,
kadar mineral, kedalaman, dan lain sebagainya. Kita akan mendapati
bahwa daerah yang kaya dengan jenis ikan terdapat pada lapisan atas hingga
kedalaman tertentu yang dapat dicapai sinar matahari. Hal ini terjadi
karena adanya proses fotosintesis yang menyediakan bahan makanan bagi
kehidupan di dalamnya, sedangkan pada dasar laut yang dalam proses
fotosintesis sangat sedikit terjadinya sehingga makhluk hidup yang ada
pun memiliki bentuk yang khas.
Geografi XI 21
C KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA SERTA DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
Beruntunglah kita sebagai bangsa Indonesia dengan kondisi alam yang
subur dan iklim yang memungkinkan segala kehidupan tumbuh dan
berkembang. Keanekaragaman sumber daya hayati Indonesia termasuk
golongan yang tertinggi di dunia. Lebih dari 10% atau 25.000 jenis flora dan
220.000 jenis fauna dari seluruh dunia hidup di Indonesia. Di samping itu
terdapat pula jenis-jenis sumber daya hayati yang hanya ada di Indonesia.
Beranekaragamnya makhluk hidup beserta penyebarannya masingmasing
sesungguhnya bersifat saling melengkapi, membentuk suatu
rangkaian ekosistem yang luas sehingga bila salah satu unsurnya terganggu
maka terganggulah keseluruhannya. Sifat gangguan tersebut dapat berupa
bencana alam dan berupa perusakan oleh manusia. Bencana alam yang
dapat merusak lingkungan antara lain banjir, letusan gunung api, gempa,
topan, kemarau, dan lain-lain. Pada kenyataannya kerusakan terbesar
sering datang dari ulah manusia, baik disadari maupun tak di sadari
seperti perusakan hutan, terusirnya suatu kelompok hewan karena tempatnya
semula dihuni manusia, dan lain sebagainya sehingga karena ulah manusia
pula timbul bencana alam yang pada akhirnya hanya mendatangkan
kerugian bagi manusia sendiri.
Kita sebagai manusia yang memiliki kelebihan dari makhluk hidup yang
lain wajib ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup kita sendiri.
No comments:
Post a Comment