Perkembangan Kerajaan Hindu–Buddha di Indonesia
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu–Buddha di Indonesia di
bidang
pemerintahan menyebabkan bergesernya pola pemerintahan dari
bentuk suku-
suku menjadi kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang muncul akibat
pengaruh Hindu–
Buddha, antara lain sebagai berikut.
1. Kerajaan Kutai
Banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa kerajaan
Hindu tertua di
Indonesia adalah Kerajaan Kutai.
a. Bidang Politik
Keterlibatan Indonesia dengan dunia luar telah dimulai sejak
abad pertama
Masehi. Mereka telah mengadakan komunikasi, hubungan dagang,
dan diduga
juga ada yang menikah dengan orang-orang India. Pernikahan
menyebabkan
orang-orang India menetap di wilayah Indonesia dan mulailah
terjadi perubahan.
Pengaruh datangnya kebudayaan India terutama kebudayaan
Hindu
menyebabkan Kutai yang semula merupakan kelompok masyarakat
yang
berbentuk suku berubah sistem pemerintahannya. Kepala
pemerintahannya yang
Sejarah SMA/MA Kelas XI Program Bahasa 8
semula seorang kepala suku berubah menjadi raja. Bukti yang
menunjukkan
adanya pengaruh India dalam kelompok masyarakat Kutai adalah
penggunaan
nama yang berunsurkan India pada salah satu pemimpin mereka
dalam salah
satu prasasti peninggalannya.
Satu-satunya bukti yang dapat digunakan untuk
menguak sejarah kerajaan Kutai sebagai kerajaan
Hindu tertua di Indonesia, adalah ditemukannya 7
buah prasasti yupa yang diperkirakan berasal dari
sekitar tahun 400M/abad 5M. Yupa adalah tugu batu
peringatan dan tempat menambatkan hewan kurban
dalam upacara-upacara kurban Hindu. Tulisan di
yupa berhuruf Pallawa, berbahasa Sanskerta.
Pada salah satu prasasti yang ditemukan dise-
butkan bahwa Raja Kutai yang memerintah adalah
Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Kudungga.
Berdasarkan analisis Prof. Dr. Purbacaraka, Kudungga adalah
nama asli Indo-
nesia. Dengan demikian, pada saat Kudungga memerintah,
diduga pengaruh
kebudayaan dari India belum datang. Namun, pada saat
Aswawarman mulai
memerintah tampaknya pengaruh Hindu mulai datang. Terbukti
pada salah
satu prasasti yang ditemukan, Aswawarman disebut Wangsakarta
yang merupa-
kan bahasa Sanskerta dari India. Wangsakarta berarti
pembentuk keluarga.
b. Bidang Sosial Budaya
Masyarakat Kutai mulai mengenal tulisan dan kebudayaan dari
luar karena
pengaruh agama Hindu. Dengan demikian, Bangsa Indonesia
sudah mengakhiri
zaman Prasejarah dan mulai memasuki zaman sejarah sebab
masyarakat Kutai
sebagai bagian dari Indonesia telah mengenal kebudayaan
tertulis.
Bukti yang mendukung pernyataan tersebut adalah penemuan 7
buah yupa
yang bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Tulisan
yang dipahat di
yupa adalah tulisan yang lazim digunakan oleh kaum Brahmana
di India Selatan.
Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai yang ditulis menggunakan
huruf Pallawa
dan dalam bahasa Sanskerta memberi petunjuk bahwa ada
sebagian penduduk
Kutai yang hidup dalam suasana peradaban India. Bahasa
Sanskerta bukanlah
bahasa rakyat biasa, tetapi biasa digunakan oleh para
brahmana. Kemungkinan
di Kutai pun bahasa Sanskerta digunakan oleh para brahmana.
Dengan
demikian, para brahmana kemungkinan juga telah menjadi
kelompok masyarakat
tertentu di Kutai.
Kelompok masyarakat lain yang muncul akibat pengaruh
kebudayaan In-
dia adalah kelompok ksatria. Di Kutai, kelompok ksatria
terdiri atas kerabat
Mulawarman atau terbatas pada orang-orang yang erat
hubungannya dengan
raja. Masyarakat di luar kelompok brahmana dan ksatria masih
hidup dalam
suasana dan tradisi asli nenek moyang masyarakat Kutai.
No comments:
Post a Comment