Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spaira
yang berarti lingkungan. Jadi, antroposer artinya lingkungan bagian dari bumi
yang dihuni manusia. Pembahasan hubungannya dengan antroposfer sangat
luas misalnya tentang kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup.
Pengertian penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili
kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.
Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu
dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei. Sensus secara singkat dapat
diartikan perhitungan resmi dari penduduk suatu negara, bersama-sama dengan
pengumpulan statistiknya dan yang menangani adalah Biro Pusat Statistik di
Jakarta, sedangkan yang menyangkut masalah kependudukan ditangani oleh
Lembaga Demografi.
1. Macam Sensus Penduduk
Menurut pelaksanaannya ada 2 macam sensus, yaitu sensus de jure dan
sensus de facto.
a. Sensus de jure, yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada setiap
orang, yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah
negara yang bersangkutan.
b. Sensus de facto, yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang,
yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam negara yang bersangkutan.
Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan
Bintarto sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan
banyaknya kesempatan kerja.
c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui
struktur perekonomiannya.
e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah
yang masih jarang penduduknya.
f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat
perpindahan.
g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.
34 Geografi XI
A KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS
KELAMIN
Di Indonesia, sensus telah diadakan pada tahun 1930, 1961, 1971, 1980,
1990, dan 2000. Pada tahun 1940 dan 1950 karena pada waktu itu dalam
keadaan Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan, sensus tidak dapat
diselenggarakan. Carilah informasi lembaga apakah yang menyelenggarakan
sensus penduduk nasional tahun 2000!
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, yaitu sebagai berikut.
Tabel 1.
Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia
Tahun 1930 - 2005
Tahun Jumlah
1930 59.969.000
1940 *) 71.000.000
1950 *) 75.000.000
1961 97.019.000
1971 *) 119.183.000
1980 147.000.000
1990 179.321.641
2000 206.204.595
2003 220.500.000
2005 221.900.000
*) Angka perkiraan berdasarkan perhitungan sampling.
(Sumber: BPS, 2005)
Adapun berdasarkan urutannya di dunia, jumlah penduduk Indonesia
menempati urutan keempat terbesar. Untuk lebih jelasnya, amatilah tabel
berikut.
Tabel 2.
Jumlah Penduduk Lima Negara Terbesar di Dunia
Tahun 2005
No. Nama Negara
Jumlah Penduduk
Juta Jiwa
1. Cina 1.303,7
2. India 1.103,4
3. Amerika Serikat 296,5
4. Indonesia 221,9
5. Brasil 184,2
(Sumber: World Population Data Sheet, 2005)
Geografi XI 35
Dari data di atas terlihat bahwa penduduk Indonesia menempati
urutan keempat terbesar di dunia. Tiga negara pada tabel di atas adalah
negara di Benua Asia. Indonesia berada pada posisi ketiga di Asia jumlah
penduduknya, sedangkan di Asia Tenggara, jumlah penduduk Indonesia
terbesar pertama.
2. Susunan Penduduk
Penduduk pada suatu wilayah/negara dapat digolongkan atau disusun
menurut umur jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, kebangsaan,
agama, pendidikan, tempat tinggal (provinsi atau pulau), dan sebagainya.
Susunan penduduk disebut juga komposisi penduduk. Susunan penduduk
ini penting sekali diketahui karena berbagai susunan ini beserta perubahanperubahannya
dari satu tahun ke tahun, dapat ditarik kesimpulan yang
dapat menjadi dasar daripada berbagai kebijakan dan program-program
pemerintah, misalnya menyusun susunan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin.
Menunjukkan kemungkinan pertambahan penduduk, jumlah tenaga
kerja yang tersedia, jumlah laki-laki, dan perempuan serta golongan umur
yang berbeda dapat digambarkan seperti tabel di bawah ini!
a. Piramida Penduduk/Piramida Umur
Piramida penduduk/piramida umur adalah grafik susunan penduduk
menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk piramid. Berikut
adalah contoh populasi penduduk tahun 2004.
Tabel 3.
Populasi Umur dan Jenis Kelamin
Penduduk Indonesia Tahun 2004
Umur Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk
(Tahun) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa)
0 - 4 12.304 11.852 24.156
5 - 9 12.008 11.600 23.608
10 - 14 11.323 10.965 22.288
15 - 19 11.055 10.756 21.811
20 - 24 11.292 11.085 22.377
25 - 29 10.939 10.820 21.759
30 - 34 9.559 9.503 19.062
35 - 39 8.794 8.725 17.519
40 - 44 7.858 7.846 15.704
45 - 49 6.962 6.980 13.942
50 - 54 5.237 5.361 10.598
55 - 59 3.417 3.689 7.106
36 Geografi XI
Umur Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk
(Tahun) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa) (x 1.000 jiwa)
60 - 64 2.986 3.382 6.368
65 - 69 2.366 2.839 5.205
70 - 74 1.584 2.019 3.603
75 - 79 844 1.160 2.004
Ž 80 514 828 1.342
Total 119.042 119.410 238.452
(Sumber: Proyeksi U.S. Census Bureau, IDB, 2004)
Cara menyusun piramida penduduk sebagai berikut.
1) Penduduk dibagi menurut jenis kelamin (dari hasil sensus), golongan
pria (laki-laki) ada di sebelah kiri garis umur, golongan wanita
(perempuan) ada di sebelah kanan.
2) Tiap-tiap golongan (L dan P) dibagi menurut umur, misalnya dengan
periode 5 tahunan (dalam contoh tersebut periode 4 tahunan),
diwujudkan pada garis tegak lurus.
c. Piramida Penduduk dan Angka Ketergantungan
Piramida penduduk dapat kita lihat bahwa bagian bawah merupakan
kelompok umur muda. Kelompok ini merupakan kelompok yang
belum ekonomis produktif, artinya masih menjadi tanggungan kelompok
umur dewasa yang ekonomis produktif. Bagian atas dari piramida
merupakan kelompok umur tua, yang sudah tidak ekonomis produktif.
Kelompok ini juga menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang
ekonomis produktif.
Rasio ketergantungan (depedency ratio) atau angka beban
ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban
tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif.
Untuk mengetahui berapa besar angka ketergantungan, secara umum
38 Geografi XI
digunakan rumus sebagai berikut.
Contoh:
Data penduduk negara X tahun 2006 sebagai berikut.
Kelompok umur muda (0 - 14 tahun) = 51.454.000
Kelompok umur dewasa/produktif (15 - 64 tahun) = 63.180.000
Kelompok umur tua (65 tahun ke atas) = 3.576.000
Dari data tersebut dapat dihitung rasio ketergantungannya sebagai berikut.
Setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 88,7 orang
dari kelompok yang tidak produktif.
Makin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban
tanggungan bagi kelompok usia produktif. Tinggi rendahnya angka
ketergantungan dapat dibedakan tiga golongan, yaitu angka ketergantungan
rendah bila kurang dari 30, angka ketergantungan sedang bila 30 - 40,
dan angka ketergantungan tinggi bila lebih dari 41.
Contoh:
Data penduduk negara Y tahun 2006, jumlah anak nonproduktif 50%,
jumlah nonproduktif tua 10 %, dan jumlah usia produktif 40%.
Ini berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif, harus menanggung
beban 150 orang penduduk nonproduktif.
Jadi, semakin besar pembilang (orang-orang yang tidak menghasilkan)
makin besarlah angka ketergantungan ini. Makin besar angka
ketergantungan, makin besar pula beban tanggungan suatu negara.
No comments:
Post a Comment