Monday, January 26, 2015

Pengertian Biosfer/Lapisan Tempat Makhluk Hidup

Pengertian Biosfer

Ditinjau dari epistemologinya, istilah biosfer terdiri atas dua kata, yaitu
bios yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, secara harfiah
biosfer berarti lapisan hidup, artinya lapisan tempat makhluk hidup
atau organisme.
Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer
yang mendukung kehidupan organisme. Jadi, pada biosfer merupakan
ruang hidup bagi tumbuhan, hewan, dan manusia. Biosfer yang meliputi
tanah, air, dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah
atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut. Sejauh yang diketahui manusia,
hanya pada lapisan biosfer inilah dijumpai adanya kehidupan organisme.
Persebaran makhluk hidup di permukaan bumi tidak merata. Persebaran
itu tergantung pada beberapa faktor seperti berikut.
a. Perbedaan iklim (klimatik), suhu, curah hujan, kelembapan, dan
angin.
b. Keadaan tanah (edafik), humus tanah, ukuran butir tanah (tekstur),
tingkat kegemburan, mineral hara (mineral organik), air tanah, dan
kandungan udara.
c. Tinggi rendahnya permukaan bumi (relief), mempengaruhi pola
penyinaran matahari (disebut juga faktor fisiografi).
d. Tindakan manusia (faktor biotik) mengubah bentangan alam yang
sudah ada. Misalnya tanah tandus menjadi daerah hutan, hutan menjadi
daerah pertanian, dan dengan kemajuan teknologi modern manusia
mampu melestarikan kehidupan flora dan fauna.
Jenis flora di daerah tropis, banyak jenisnya, seperti yang diutarakan
oleh Van Steenis. Di sini hidup tumbuhan tropis yang digolongkan
hutan tropis berupa hutan belantara. Yang sangat terkenal ialah hutan belantara
Amazone di Brasil dan hutan belantara kita di Indonesia ini. Mengapa?
Karena kawasan hutan kita termasuk hutan lindung yang menjadi paruparu
dunia. Apakah artinya? Kawasan hutan kita oleh PBB dijadikan
Pusat Penelitian Kehutanan Internasional atau Central of International
Forestry Research (CIFOR), yaitu kawasan hutan tropis di Kalimantan dan
Sulawesi. Jenis flora di daerah sedang, antara lain tumbuh-tumbuhan mediteran
(Laut Tengah) di belahan bumi utara dan selatan. Tumbuhan paling
terkenal ialah apel. Jenis flora di daerah dingin ialah daerah taiga dengan
tumbuhan berdaun jarum dan daerah tundra atau padang lumut. Jenis flora tropis sebenarnya dapat digolongkan flora tropis humide (basah) seperti
sudah diterang kan tersebut di atas dan flora tropis aride (kering) seperti daerah
gurun, sabana, dan stepa. Jenis flora di daerah gurun tidak banyak macamnya.
Di daerah oase atau wahak yang menonjol jenis kaktus dan kurma. Di daerah
sabana (campo atau pampa di Amerika) adalah jenis semak-semak saja. Di
daerah stepa tumbuh jenis padang rumput kering. Di daerah sabana dan stepa
sangat baik untuk budi daya peternakan sapi dan biri-biri.
2. Persebaran Komunitas Flora di Dunia
C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam pada tahun 1889,
mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasar variasi ketinggian
pada Gunung San Fransisco dari kaki hingga puncaknya. Model tersebut
ternyata sejalan dengan pola persebaran tumbuhan dari garis tropis
ekuator hingga ke arah utara maupun selatan. Karena temperatur berubah
sesuai dengan ketinggian sebagaimana pula garis lintang (latitude) selatan
dan utara maka Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu
daerah dipengaruhi oleh temperatur. Kemudian dapat dibuktikan bahwa
faktor kelembapan ternyata lebih berperan daripada faktor temperatur.
Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah
hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, belukar,
padang rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir lainnya.

No comments:

Pages